Minggu, 13 Desember 2015

laporan kimpang Protein

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebagian besar ilmu kimia organisme hidup menyangkut 5 golongan senyawa utama, yaitu: karbohidrat, lipida, mineral, asam nukleat dan protein. Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan, hewan maupun tubuh kita. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi, mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi metabolisme.

Protein adalah polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung unsur-umsur C, H, O, N, P, S, dan terkadang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Winarno, 1992).
Protein merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat bervariasi dari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar, protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif (Sudarmadji, 1996).
Molekul protein yang besar menyebabkan protein mudah sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensai yang dapat menyebabkan perubahan sifat alamiah protein, misalnya panas, asam, basa, solven organic, garam, logam berat, dan radiasi sinar matahari. Sedangkan untuk perubahan fisik yang mudah diamati adalah penjedalan.

B. Tujuan

               Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.      Mengetahui adanya protein dengan uji biuret


II.      TINJAUAN PUSTAKA

Protein adalah senyawa polipeptida yang tersusun atas satuan – satuan dasar kimia, yaitu asam amino. Dalam molekul protein, asam – asam amino ini saling berhubung – hubungan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptide (-CO-NH-). Ikatan peptida terbentuk jika gugus amino (-NH2) dari satu asam amino bereaksi dengan gugus karboksil (- COOH) dari asam amino berikutnya.

-  NH – CH – CO – NH – CH – CO – NH – CH – CO –

             R                            R
                      Ikatan peptida

Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino (Suharjo dan Clara M.Kusharto, 2003).
Asam amino merupakan turunan (derivative) asam alkanoat, dimana satu atom H-nya disubstitusi oleh gugus amino. Secara umum struktur asam amino adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus karboksil (-COOH),  gugus amino (-NH2), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue). Ada 20 macam asam amino yang masing - masing ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam aminonya akan berbeda. Asam amino dalam rantai peptida akan memberikan reaksi biuret yang sangat berguna untuk penetapan protein secara kualitatif dalam larutan spektrofotometri. Biuret terbentuk dari dua molekul urea jika dipanaskan pada suhu 1800 C.
             O                                           O   H   O
2H2N -  C  -  NH2                         H2N - C - N - C - NH2 + NH2     
                                             1800 C               Biuret

Dalam alkali kuat, biuret dengan CuSO4 memberikan warna violet. Reaksi biuret dapat diberikan jika peptida yang mempunyai paling sedikit dua ikatan peptida kecuali histidine, serin, dan proli
III.    METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat
      1. Bahan :
a.       Larutan protein (putih telur)
b.      10 % KOH (larutan)
c.       Larutan 0.1% CuSO4
        2. Alat    :
a.       Tabung reaksi
b.      Pipet tetes

B.  Cara Kerja


Diamati apa yang terjadi
 



Dikocok sampai larutan bercampur
 



Ditambah beberapa tetes larutan 0.1% CuSO4
 


Ditambah 2 ml, 10% KOH
 



Masukan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi
 
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil
     
No
Sampel
Hasil
Penambahan KOH
Penambahan CuSO4 + dikocok
1.
Putih telur (Albumin)
Tidak ada perubahan warna
Mengental dan menghasilkan garis berwarna ungu, terjadi penjedalan

B. Pembahasan
              
Protein terdapat pada semua sel dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi kimia, rata - rata 2/3 dari berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap protein merupakan polimer asam amino. Asam - asam amino dalam protein disambung dengan ikatan peptida yang merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus α-karboksil dan α-amino.
Pada uji biuret, awalnya larutan putih telur tidak berwarna, kemudian ketika ditambahkan dengan 10% KOH, larutan tidak ada perubahan, setelah itu ketika ditambahkan dengan 5 tetes CuSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu pada bagian atasnya dan terjadi penjedalan seperti terjadi jeli yang padat . Dalam hal ini terbentuknya warna ungu  menunjukkan bahwa pada larutan putih telur tersebut mengandung protein.
            Reaksi ini positif terhadap ikatan - ikatan peptida, dan terhadap protein yang telah terhidrolisis sempurna memberikan hasil yang negatif ( Darjanto, 1988).

V.      SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan
1.      Putih telur mengandung senyawa protein
2.      Protein dapat diketahui dengan uji KOH yang ditambah CuSO4
3.      Terbentuknya penjedalan menunjukkan adanya protein pada
B.     Saran
1.      Praktikum harus dilakukan secara teliti dan benar
2.      Praktikan tidak banyak bercanda ketika praktikum berlangsung
3.      Larutan putih telur jangan dibiarkan terlalu lama

DAFTAR PUSTAKA
Darjanto dkk.1989. Ilmu Kimia Organik. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Wilbraham, Antony.C dan Michael S.Matta. 1992. Pengntar Kimia Organik dan Hayati. ITB,Bandung.

Winarno, F.G, 1997. Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/ diakses tanggal 25 Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar