PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar ilmu kimia organisme hidup menyangkut 5
golongan senyawa utama, yaitu: karbohidrat, lipida, mineral, asam nukleat dan
protein. Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat
dalam semua jaringan hidup baik tumbuhan, hewan maupun tubuh kita. Protein
sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi,
mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi
kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi
metabolisme.
Protein adalah
polimer dari asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung unsur-umsur C, H, O, N, P, S, dan terkadang mengandung unsur logam
seperti besi dan tembaga (Winarno, 1992).
Protein
merupakan suatu polipeptida dengan BM yang sangat bervariasi dari 5000 sampai
lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar, protein sangat mudah
mengalami perubahan fisis dan aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang
menyebabkan perubahan sifat alamiah dari protein seperti panas, asam, basa,
solven organik, garam, logam berat, radiasi sinar radioaktif (Sudarmadji,
1996).
Molekul protein yang besar menyebabkan protein mudah
sekali mengalami perubahan fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensai
yang dapat menyebabkan perubahan sifat alamiah protein, misalnya panas, asam,
basa, solven organic, garam, logam berat, dan radiasi sinar matahari. Sedangkan
untuk perubahan fisik yang mudah diamati adalah penjedalan.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.
Mengetahui adanya protein dengan uji biuret
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah senyawa polipeptida yang tersusun atas
satuan – satuan dasar kimia, yaitu asam amino. Dalam molekul protein, asam –
asam amino ini saling berhubung – hubungan dengan suatu ikatan yang disebut
ikatan peptide (-CO-NH-). Ikatan peptida terbentuk jika
gugus amino (-NH2) dari satu asam amino bereaksi dengan gugus
karboksil (- COOH) dari asam amino berikutnya.
- NH – CH – CO – NH – CH – CO – NH – CH – CO –
R R
Ikatan peptida
Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 18
macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino (Suharjo dan
Clara M.Kusharto, 2003).
Asam amino merupakan turunan (derivative) asam
alkanoat, dimana satu atom H-nya disubstitusi oleh gugus amino. Secara umum
struktur asam amino adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus
karboksil (-COOH), gugus amino (-NH2),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue). Ada 20 macam asam amino yang masing - masing
ditentukan oleh jenis gugus R atau rantai samping dari asam amino. Jika gugus R berbeda maka jenis asam
aminonya akan berbeda. Asam amino dalam rantai peptida akan memberikan reaksi
biuret yang sangat berguna untuk penetapan protein secara kualitatif dalam
larutan spektrofotometri. Biuret
terbentuk dari dua molekul urea jika dipanaskan pada suhu 1800 C.
O O
H O
2H2N - C - NH2
H2N - C - N -
C - NH2 + NH2
1800
C Biuret
Dalam
alkali kuat, biuret dengan CuSO4 memberikan warna violet. Reaksi
biuret dapat diberikan jika peptida yang mempunyai paling sedikit dua ikatan
peptida kecuali histidine, serin, dan proli
III. METODE PRAKTIKUM
A. Bahan
dan Alat
1.
Bahan :
a.
Larutan protein (putih telur)
b.
10 % KOH (larutan)
c.
Larutan 0.1% CuSO4
2. Alat :
a.
Tabung reaksi
b.
Pipet tetes
B. Cara
Kerja
|
|
|
|
|
IV. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
No
|
Sampel
|
Hasil
|
|
Penambahan
KOH
|
Penambahan
CuSO4 + dikocok
|
||
1.
|
Putih
telur (Albumin)
|
Tidak
ada perubahan warna
|
Mengental
dan menghasilkan garis berwarna ungu, terjadi penjedalan
|
Protein
terdapat pada semua sel dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi
kimia, rata - rata 2/3 dari berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap
protein merupakan polimer asam amino. Asam - asam amino dalam protein disambung
dengan ikatan peptida yang merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus
α-karboksil dan α-amino.
Pada uji
biuret, awalnya larutan putih telur tidak berwarna, kemudian ketika ditambahkan
dengan 10% KOH, larutan tidak ada perubahan, setelah itu ketika ditambahkan
dengan 5 tetes CuSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu pada
bagian atasnya dan terjadi penjedalan seperti terjadi jeli yang padat . Dalam
hal ini terbentuknya warna ungu
menunjukkan bahwa pada larutan putih telur tersebut mengandung protein.
Reaksi
ini positif terhadap ikatan - ikatan peptida, dan terhadap protein yang telah
terhidrolisis sempurna memberikan hasil yang negatif ( Darjanto, 1988).
V.
SIMPULAN
DAN SARAN
A.
Simpulan
1. Putih
telur mengandung senyawa protein
2. Protein
dapat diketahui dengan uji KOH yang ditambah CuSO4
3. Terbentuknya
penjedalan menunjukkan adanya protein pada
B.
Saran
1. Praktikum
harus dilakukan secara teliti dan benar
2. Praktikan
tidak banyak bercanda ketika praktikum berlangsung
3. Larutan
putih telur jangan dibiarkan terlalu lama
DAFTAR PUSTAKA
Darjanto dkk.1989. Ilmu Kimia Organik. Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto.
Wilbraham, Antony.C dan
Michael S.Matta. 1992. Pengntar Kimia
Organik dan Hayati. ITB,Bandung.
Winarno,
F.G, 1997. Kimia Pangan dan Gizi,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
http://vandef.blogspot.com/2009/12/laporan-praktikum-kimia-dasar-protein.html
yang diakses pada tanggal 25 Juni 2010
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/
diakses tanggal 25 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar